Selasa, 08 April 2014
Senin, 07 April 2014
Sabtu, 05 April 2014
Kamis, 03 April 2014
APA ITU MODE MANUAL PADA KAMERA DSLR?
MODE MANUAL
Mode manual bisa dikatakan sebuah mode yang mirip dengan
Aperture Priority dan Shutter Priority, tetapi tidak seperti kedua mode semi
otomatis tersebut, Sobat harus mengatur baik itu kecepetan shutter (shutter
speed) dan aperture dengan tangan kalian sendiri.
Kamera pada mode Manual tidak akan membuat sebuah perubahan
pengaturan secara otomatis, Sobat masih tetap dipandu oleh sistem metering
kamera untuk mendapatkan exposure terbaik. Parameter pengaturan lainnya seperti
fokus, white balance serta ISO bisa diset secara otomatis jika Sobat
menginginkannya.
BAGAIMANA SEBENARNYA
MODE MANUAL INI BEKERJA?
Ketika menggunakan mode manual, Sobat harus menentukan apa
yang menjadi prioritas kalian agar mendapatkan foto yang Sobat inginkan: Depth
of Field (bagian frame yang terfokus) atau durasi exposure (bagaimana gerakan
terekam dalam foto). Jika Sobat telah memiliki prioritas ini maka kalian akan
dengan mudah menentukan parameter apa yang harus diatur terlebih dahulu. Apakah
shutter speed atau aperture!
Jika Sobat merasa Depth of Field adalah hal terpenting dalam
foto, maka Sobat bisa mengatur aperture terlebih dahulu. Sebagai contoh: saat
memotret landscape (dimana depth of field luas sangat diperlukan) atau foto
Portrait (dimana depth of field sempit akan memberikan nuansa blur pada
background).
Aperture kecil (seperti: f/16 dan f/22) akan meningkatkan
depth of field, dan sebaliknya aperture lebar (seperti: f/2.8 dan f/4) akan
mengurangi tingkat depth of field. Jika durasi atau rentang waktu exposure
menjadi hal penting dalam foto, maka pilihlah shutter speed terlebih dahulu.
Shutter speed cepat (seperti 1/1000 detik) bisa sangat membantu mem-freeze atau
membekukan sebuah obyek yang bergerak cepat, sedangkan shutter speed lambat
(1/10 detik) akan mengakibatkan blur.
OK, JADI APA LANGKAH
SELANJUTNYA?
Setelah Sobat mengatur parameter awal, baik itu shutter
speed atau aperture, maka sekarang saatnya Sobat set yang lainnya (jika
parameter awal adalah aperture maka sekarang set shutter speed dan juga
sebaliknya). Meskipun kombinasi yang tepat akan berubah menurut situasi dan
kondisi pencahayaan, prinsipnya masih tetap sama: aperture kecil mengijinkan
sedikit cahaya untuk masuk sehingga membutuhkan shutter speed yang lebih lambat
untuk mendapatkan exposure, sedangkan exposure lebar/luas mengijinkan lebih
banyak cahaya dan memungkinkan fotografer menggunakan shutter speed yang
relatif lebih cepat.
Pada saat melakukan perubahan pengaturan, alangkah baiknya
Sobat memperhatikan indikator/skala exposure pada viewfinder, indikator ini
menunjukkan apakah subyek foto mendapatkan exposure yang pas, atau
underexposure atau malah overexposure. Sebagai tambahan Sobat juga bisa merubah
pengaturan ISO untuk merubah tingkat exposure.
ISO memberikan kontrol pada tingkat sensitifitas sensor
kamera terhadap cahaya. Pemilihan ISO tinggi akan membuat sensor lebih sensitif
terhadap cahaya, sedangkan ISO rendah membuat sensor kurang sensitif (jadi
butuh lebih banyak cahaya yang diperlukan untuk membuat expsoure yang sama).
Pengaturan ISO memberikan lebih banyak pilihan dalam hal
memilih kombinasi shutter speed serta aperture pada sebuah kondisi/situasi
pencahayaan. sebagai contoh: Penggunaan ISO tinggi akan memudahkan Sobat ketika
memilih aperture kecil dan shutter speed cepat ketika memotret landscape pada
kondisi pencahayaan rendah.
JADI APA TUJUAN
ADANYA MODE MANUAL JIKA ADA MODE OTOMATIS?
Memang benar jika keharusan mengatur aperture dan shutter
speed sebelum memotret akan memperlambat kita. Mode manual tidak didesain untuk
memotret pada situasi pencahayaan yang sering berubah, karena Sobat akan sering
melakukan kompensasi pada setiap perubahan pencahayaan. Kamera menyediakan mode
otomatis atau semi otomatis untuk memotret pada kondisi pencahayaan yang sering
berubah.
Fakta bahwa aperture dan shutter speed akan tetap sama pada
mode Manual bisa dikatakan adalah sebuah keuntungan tersendiri. Mode manual
sangat cocok pada subyek yang bergerak selama kondisi pencahayaan tetap
konstan, Sobat bisa memilih kombinasi aperture, shutter speed serta ISO untuk
sebuah subyek dan memastikan mereka tetapi terekspose secara tepat, meskipun
background berubah.
KENAPA BACKGROUND
YANG BERUBAH BISA MEMPENGARUHI EXPOSURE?
Exposure secara normal akan secara otomatis berubah menurut
beberapa faktor, seperti kuantitas serta kualitas cahaya, mode metering yang
Sobat gunakan, tone yang menyebar pada frame, ukuran subyek terhadap
background. Pada beberapa kondisi Sobat mungkin akan menggunakan exposure
compensation untuk memastikan hasil foto tidak under atau overexposure
Sebagai contoh: bayangkan Sobat memotret serial foto dari
sebuah pesawat yang sedang take-off pada siang hari yang berawan. Exposure
secara keseleruhan cenderung netral pada saat pesawan masih berada di landasan,
namun ketika pesawat mulai naik, hamparan langit yang cerah cenderung menipu
kamera sehingga akan menurunkan tingkat exposure (masih ingat kan bahwa kamera
selalu ingin mencoba memberikan hasil exposure mendekati mid-tone).
Hasilnya? Awan putih yang kita lihat akan menjadi abu-abu
(grey) dan pesawat akan terlihat semacam siluet. Sobat butuh menggunakan
exposure compensation untuk menaikkan tingkat kecerahan dan mengembalikan detail dari pesawat terbang
tersebut.
Dengan menggunakan mode Manual, Sobat bisa mengatur exposure
dari awal pemotretan dan memastikan bahwa pesawat memiliki exposure yang
akurat.
BUKANKAH SAYA MASIH
BISA MENGGUNAKAN TOMBOL EXPOSURE LOCK PADA KAMERA?
Yap... Sobat bisa memotret menggunakan Aperture Priority
atau Shutter Priority dan menekan tombol Exposure Lock agar menjaga kombinasi
aperture, shutter speed serta ISO tetap sama, tatapi bukankah dengan adanya
mode Manual bisa menjadi sebuah pilihan atau opsi lain yang patut
dipertimbangkan? Menggunakan mode Manual memungkinkan Sobat untuk sedikit
melupakan exposure dan fokus terhadap aspek-aspek komposisi yang lebih tricky.
JADI KAPAN SAYA
HENDAKNYA MENGGUNAKAN MODE MANUAL?
Seperti yang sudah Kami sebutkan diatas, mode Manual
seringkali cocok ketika Sobat memotret subyek gerak pada pencahayaan
konstan/tetap, tetapi Sobat masih bisa menggunakan mode ini pada setiap subyek.
Jika sobat masih dalam tahap mempelajari dunia fotografi, maka mode ini sangat
cocok untuk digunakan. Mode Manual merupakan alat belajar yang sangat sempurna.
Mode ini juga sangat bagus digunakan jika Sobat menggunakan flash, memudahkan
Sobat untuk mendapatkan keseimbangan antara cahaya flash serta cahaya yang ada
di se Categories : Apa Itu Mode Manual Pada Kamera DSLR